Minggu, 29 November 2015

Ridha Allah adalah Ridha Orang Tua

Pernah bahkan sering mendengar kalimat tersebut kan ..
Beberapa kejadian di sekitar saya belakangan ini semakin membuat saya teringat ( dan akan selalu ingat), dengan kalimat tersebut:
(1) Tetangga saya menikah tanpa restu ibunya, bahkan sampai membuat ibunya menderita stroke Karena tetangga saya ini keukeuh memilih pilihannya sendiri.
Pernikahanpun berlangsung meriah. Ibunyapun 'terpaksa' menyetujui.
setelah beberapa tahun kehidupan mereka semakin baik, mapan, usaha semakin maju, bisa beli rumah dan Mobil.
Semua orang bahagia dengan kebahagiaan mereka.
Namun kira2 di tahun ke 7 prahara mulai menyerang rumah tangga sang tetangga saya itu.
Suami pujaan hati ketahuan berselingkuh, belakangan ternyata diketahui sudah menikah dan bahkan memiliki seorang anak.
Usaha mereka bangkrut, rumah disita, mobilpun dijual.
Akhir kisah perceraianpun terjadi.
(2) salah seorang saudara saya menikah juga tanpa restu orang tua. Namun tetap nekat sampai melewati dan melakukan beberapa 'keseruan' dalam usahanya memperjuangkan pujaan hati.
Mereka tetap menikah. Setelah memiliki anak akhirnya orang tua tersentuh dan menerima pasangannya.
Merekapun hidup bahagia..namun..
Beberapa bulan yang lalu anaknya divonis dokter menderita penyakit langka dan parah. Sungguh pemandangan menyedihkan melihat anak tersebut menangis menahan sakit menjelang dioperasi.
*saya kembali teringat kalimat ridha Allah adalah ridha orang tua.
(3) teman baik saya yang sudah saya anggap seperti saudara saya sendiripun kisahnya mengingatkan saya pada kalimat itu.
Dia juga menikah tanpa persetujuan keluarganya..hanya dua bulan Pasca pernikahan dia mengalami kecelakaan fatal dan sekarang terbaring tak berdaya karena Ada tulang belakangnya bergeser. Saat akan menentukan pilihannya dulu bahkan saya mewanti2 kalau ridha Allah adalah ridha orang tua.
(4) yang terakhir ini cerita di novel pengarang favorite saya. Kisahnya kurang lebih sama, nekat kawin lari Karena keluarga pihak perempuan yang kaya raya tidak merestui. Bahkan tidak lagi dianggap anak oleh orang tuanya.
Akhir cerita si perempuan hilang ingatan karena tidak sanggup memikirkan penolakan oleh ayah dan ibunya bahkan menjelang ajal keduanya. Kalimat itupun kembali muncul diingatan saya.

Bisa jadi tetangga saya, saudara saya, kawan saya tidak menyadari sama sekali alasan di balik musibah yang mereka terima, tapi saya yakin sekali dengan ridha Allah adalah ridha orang tua. Sungguh! Jangan pernah main2 dengan ridha orang tua. Orang tua adalah orang yang telah merawat kita dengan penuh kasih sayang, pasti mereka menginginkan dan mengetahui yang terbaik bagi anak2nya.
Dan konon orang yang benar2 menyayangi kita dengan setulus hati semacam memiliki feeling terhadap pilihan kita.

So just remember this always :
Ridha Allah adalah Ridha Orang tua.

Tidak ada komentar: