Minggu, 02 Juni 2013

mengajar dengan hati (a case at mikroteaching laboratory).

mengajar dengan hati (a case at mikroteaching laboratory).

mengajar memang gampang, menjadi guru juga gampang, tapi susah sekali menjadi guru yang baik, yang mengajar dengan hati .

guru yang baik dapat merubah 'sampah' menjadi 'emas'. jika pada dasarnya semua mahasiswa kita adalah 'emas' mungkin mengajar (mengajar dengan baik dan dengan hati maksud saya) akan sangat mudah dilakukan.
itu yang saya alami tadi pagi.. the student make me ilfeel. :( . I told her  a thousand time to prepare the instrument and the materi before doin teaching..tapi ya ampuun.. dia begitu tidak menguasai materi dan terlihat sama sekali tidak mempersiapkan diri dengan baik. Alasannya sih gugup.. tapi sayanya sudah 'neg' gitu ngeliatnya.

terus apakah tindakan saya sudah benar dengan bersikap ilfeel, menceramahinya dengan sedikit kesal, and then I dont care the student anymore? salah kan ya. :p

guru yang baik harusnya bisa membimbing lagi dan lagi dan lagi sampai mahasiswanya benar-benar bisa, tidak boleh cepat ilfeel dan tidak boleh cepat menyerah bahkan lantas tidak peduli.

terus gmn dunk?
memahami karakter mahasiswa sangat penting kita lakukan, setiap orng punya karakter yang berbeda, perlakuan kitapun tentu harus berbeda, kemampuan mahasiswa juga tidak sama, ga boleh kita cepat illfeel bagi mahasiswa yang rada-rada lemot (maaaaf), justru bagi mahasiswa seperti itu kita harus lebih care dan lebih nge'hati' ngajarnya.

#tulisan ini buat saya sendiri, agar saya bisa mengajar dg hati.